Translate

Jumat, 14 Agustus 2015

BERJUANG DALAM KEMISKINAN


Salam pejuang kehidupan, kali ini gue mau bahas sedikit tentang gambar yang ada di atas yaitu kemiskinan. Jika kita melihat foto diatas pasti otomatis semua orang akan berpikir bahwa mereka itu miski karena harus mengemis dijalanan tetapi tahukah kita? pengemis jaman sekrang belum tentu karena mereka miskin tetapi juga karena itu merupakan mata pencaharian mereka. Bisa jadi yang mengemis tersebut punya rumah mewah dikampunya atau mobil BMW versi terbaru, bayangkan saja pendapatan pengemis setiap hari bisa 1juta perhari. Yasudah, kita takkan bahas tentang hal itu sekarang gue mau bahas tentang kemiskinan dalam konteks perjuangan kehidupan saat ini.

Oke pertama gw akan bahas tentang kemiskinan itu apa sih menurut pandangan gue, menurut gue miskin itu adalah kondisi disaat seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, dia terus menerus merasa kurang dengan kebutuhan yang ada. Mau duit banyak kalau dia terus mengeluh kurang mereka itu sebenarnya masih mikin harus buat surat tidak mampu di kelurahan atau dapet bantuan BLT. Jadi, jangan lihat orang baju rombeng, muka berantakan dan penampilan ga karuan sebagai orang miskin. Selain itu, ada juga orang kaya yang punya banyak duit tetapi masih minta-minta atau ikut minta bantuan pemerintah bukan membantu rakyat yang miskin lainnya.

Setelah kita liat persepsi gue tentang miskin, sekarang kita liat fenomena yang terjadi di era sekarang ini. Lihat gambar diatas, bahwa banyak dari orang miskin sekarang ikut bergaya sana sini agar terlihat lebih, atau orang kaya jaman sekarang minta-minta bantuan. Disaat tidak mampu seharusnya kita bergaya seperlunya dan tidak sombong apalagi sudah kaya juga jangan sombong dan memberikan hak orang-orang yang tidak mampu sebenernya. Jangan sampai mental kita sang pejuang seperti itu, kemiskinan itu adalah perjuangan dan jangan sampai kita kalah dengan perjuangan tersebut. Kalau tidak miskin ya berperilaku bukan seperti orang miskin yang serba kekurangan. Kalau kita memang miskin serba kekurangan yang kita bangkit dan berjuang agar tak mengeluh lagi dan terus bersyukur.

Lihat kakek-kakek yang digambar tersebut, dia tetap berusaha mencari rezeki yang halal di usia tuanya. Tidak meminta-minta dipinggir jalan seperti orang-orang lain yang miskin. Para pejuang kehidupan, ingat seperti posting gue sebelumnya bahwa kehidupan hanya sementara dan pasti ada saatnya kita merasa kurang akan kebutuhan kita, tetapi jangan menyerah dalam kondisi tersebut bangkitlah dan berjuang sampai engkau bisa benar-benar merasa lebih dan membantu orang lain yang merasa kekurangan. Itu sekian post dari gue Sang Pejuang Kehidupan. Salam Pejuang

Jakarta, 14 Agustus 2015
Sang Pejuang Kehidupan (AfwanBayquni)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar